Senin, 21 November 2016

Sejarah Perkembangan Sosiologi

A. SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI


Pemikiran Sosiologi berkembang manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang memang sudah seharusnya demikian, benar, nyata, menghadapi apa yang disebut threats to the taken-for-granted world. Manakala hal yang sebelumnya menjadi pegangan manusia mengalami krisis, maka mulailah ia melakukan perenungan tentang kehidupan sosialnya.
Peristiwa apa sajakah yang oleh para pemikir Eropa di abad ke-18 dianggap sebagai threats to the taken-for-granted world tersebut? Salah satunya adalah disintegrasi kesatuan masyarakat abad pertengahan, khususnya disintegrasi dalam agama Kristen.
L. Laeyendecker (dalam Narwoko, 2013) pun mengaitkan kelahiran Sosiologi dengan serangkaian perubahan berjangka panjang yang melanda Eropa Barat pada abad pertengahan, antara lain:
1. Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke-15,
2. Perubahan di bidang sosial dan politik,
3. Perubahan berkenaan dengan reformasi Martin Luther,
4. Meningkatnya individualisme,
5. Lahirnya ilmu pengetahuan modern, dan
6. Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri.


Dalam ilmu pengetahuan dikenal istilah paternity, yakni pengakuan bahwa seorang tokoh adalah pendiri suatu bidang ilmu dengan memberikan sebutan ‘Bapak’ bagi bidang ilmu bersangkutan. Dalam Sosiologi, tokoh yang sering dianggap sebagai Bapak ialah Auguste Comte, seorang ahli filsafat berkebangsaan Perancis. Namun, mengenai hal ini pun belum ada kesepakatan. Reiss Jr. (1968), misalnya, berpendapat bahwa Comte lebih tepat dianggap godfather (wali) ketimbang progenitor (leluhur) Sosiologi karena sumbangannya terbatas pada pemberian nama dan mengembangkan filsafat yang mendukung perkembangan Sosiologi. Terlepas dari segala perdebatan yang masih berlangsung, secara umum diakui bahwa Bapak Sosiologi adalah Auguste Comte (1798-1857). 
Di Indonesia, Sosiologi merupakan ilmu yang relatif baru. Sosiologi baru mulai dikembangkan pada tahun 1950-an, oleh beberapa intelektual Indonesia yang mendalami Sosiologi, ketika kembali dari studi mereka di Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris. Mereka mempublikasikan karya bercorak Sosiologi, misalnya, Hassan Shadily (Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia), Mayor Polak (Sosiologi, Suatu Pengantar Ringkas), dan Selo Soemardjan (Social Changes in Jogjakarta dan Setangkai Bunga Sosiologi). Melalui jasa merekalah Sosiologi kini menjadi ilmu yang semakin dikenal di Indonesia. Karena kegigihannya dalam mengembangkan Sosiologi, Selo Soemardjan sering dijuluki sebagai Bapak Sosiologi Indonesia.


B. PENGERTIAN SOSIOLOGI

Istilah ‘Sosiologi’ merupakan gabungan dari dua kata yaitu ‘socius’ (dari bahasa Latin, berarti : teman atau kawan) dan ‘logos’ (dari bahasa Yunani, berarti : kata atau berbicara). Dengan demikian, secara etimologis, Sosiologi dapat dimaknai sebagai berbicara tentang teman. Sejumlah tokoh Sosiologi maupun ilmuwan sosial juga memberikan definisinya mengenai Sosiologi :
• Auguste Comte
Sosiologi mempelajari statika sosial (social statics) yakni kajian terhadap tatanan sosial dan dinamika sosial (social dynamics) yaitu kajian terhadap kemajuan dan perubahan sosial. Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang didasarkan metode positif atau positivisme.
• Alvin Bertrand
Sosiologi dapat dimaknai sebagai suatu ilmu yang mempelajari dan menjelaskan hubungan antar manusia (human relationship).
• Allan Jhonson
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan dan perilaku sosial, terutama berkaitan dengan suatu sistem sosial serta bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat di dalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
• Charles Ellwood
Sosiologi merupakan pengetahuan yang menguraikan hubungan manusia dan golongannya, asal dan kemajuannya, bentuk dan kewajibannya.
• Emile Durkheim
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang berisikan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar diri individu. Fakta-fakta tersebut mempunyai kekuatan untuk mengendalikan individu.
• Gustav Ratzenhofer
Sosiologi adalah pengetahuan tentang hubungan manusia dengan kewajibannya untuk menyelidiki dasar dan terjadinya evolusi sosial serta kemakmuran umum bagi anggota-anggotanya.
• Herbert Spencer
Sosiologi mempelajari tumbuh, bangun, dan kewajiban masyarakat.
• Kingsley Davis
Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang ditujukan untuk mempelajari cara-cara masyarakat mencapai kesatuan, perkembangan, dan perubahannya.
• L. Laeyendecker
Sosiologi merupakan pemikiran sistematis tentang kehidupan bersama manusia sebagai gejala sosial.
• Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
• Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
• Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
• Soerjono Soekanto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
• William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
• William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.


RANGKUMAN



1) Pemikiran Sosiologi berkembang manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang memang sudah seharusnya demikian, benar, nyata, menghadapi apa yang disebut threats to the taken-for-granted world.
2) Obyek Sosiologi adalah masyarakat, dilihat dari sudut hubungan-hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat.


EmoticonEmoticon