Senin, 02 Januari 2017

Meningkatkan Daya Konsentrasi Peserta Didik Dengan Hypnoteaching

Mengajar adalah kegiatan yang sangat mengasikkan. Terutama mengajar di sekolah-sekolah formal. Setiap hari pasti selalu ada sesuatu yang baru. Uniknya lagi, setiap tahun para pendidik selalu bertemu dengan peserta didik yang berbeda. Tentu saja berbeda karakternya, beda cara belajarnya dan juga tidak sama cara perlakuannya.
Dalam kegiatan belajar mengajar, konsentrasi memegang peranan yang sangat penting. Sayangnya, proses belajar mengajar di sekolah formal sangat lama dan panjang. Oleh karena itu konsentrasi peserta didik menjadi mudah buyar dan pecah.
Terlebih lagi sekarang, pemerintah menggulirkan kebijaksanaan untuk kegiatan belajar dan mengajar 5 hari. Beberapa sekolah yang sudah melaksanakan berarti memadatkan kegiatan belajar menjadi 5 hari saja. Efeknya tentu saja dari Senin – Kamis peserta didik belajar di sekolah sampai sore hari. Bayangkan bagaimana kondisinya .
Jadi bagaimana solusinya? Tahukah anda jika dalam disiplin ilmu hipnotis dan hipnoterapi ada sebuah cabang keilmuan yang fokus pada kegiatan belajar mengajar? Nama dari cabang tersebut adalah hypnoteaching. Aplikasi hypnosis dan hipnoterapi dalam kegiatan belajar mengajar.
Ada banyak teknik dan strategi dalam hypnoteaching yang bisa diaplikasikan. Salah satunya adalah untuk mengatasi lemahnya konsentrasi peserta didik ketika siang dan sore hari.  Menurunnya konsentrasi peserta didik umumnya dikarena kejenuhan, kurang istirahat yang menyebabkan kinerja otak menjadi menurun dan tingkat stress yang mereka alami.
Untuk mengatasi ini, kita akan menggunakan relaksasi sederhana untuk membuat peserta didik kembali pada kondisi yang lebih fresh, dan dapat melanjutkan proses pengajaran. Relaksasi yang digunakan diarahkan pada relaksasi mental, yang berguna untuk membuat peserta didik menjadi nyaman dikelas dan meredakan stress / kejenuhan yang mereka alami.
Bagaimana caranya? Yuk simak salah satu aplikasi praktisnya sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai pada siang hari.
Selamat siang yang indah anak-anak kelas X tercinta ….
Baiklah sebelum kita mulai belajar dengan menyenangkan hari ini, tegakkan tulang punggung kalian. Pastikan jika tulang belakangnya sudah lurus. Bagus sekali …. Sekarang setiap kali pak guru menyebut angka ganjil, kalian tarik nafas panjang ya … dan setiap kali pak guru menyebut angka genap, kalian hembuskan nafas panjang ya … Apakah kalian sudah mengerti? Jika sudah mengerti mari tepuk tangan yang meriah …
Bagus sekali, mari kita praktek sekarang … satu … dua … tiga … empat … lima …. Enam …
Baiklah, sekarang tutup mata kalian pada hitungan ketiga dan lakukan instruksi pak guru sambil memejamkan mata ya … (satu … dua … tiga … tutup mata kalian sekarang). Bagus sekali … sekarang dengarkan hitungan ini dan lakukan apa yang seharusnya dilakukan ya …(hitung dari satu sampai enam, dan setelah itu perdalam rekasasinya)
Bagus sekali, sekarang niatkan untuk masuk ke dalam kondisi yang jauh lebih tenang dan nyaman sekarang. Bayangkan suatu tempat yang paling menyenangkan, dengarkan suara merdu yang membuat anda senang dan rasakan semakin lama semakin nyaman ….
Bagus sekali, sekarang dengarkan hitungan dari satu – lima dan tepat pada hitungan lima buka mata dalam kondisi yang fres, segar, tenang dan nyaman.
Ini adalah salah satu cara aplikasi dari teknik relaksasi hypnoteaching yang bisa langsung dipraktekan. Cobalah dan raihlah manfaatnya yang luar biasa. Semoga sukses!

Senin, 19 Desember 2016

Aplikasi Penilaian dan Aplikasi Roport Kurikulum 2013

A. Tingkat Madrasah Ibtidaiyah

B. Tingkat Madrasah tsanawiyah

C. Tingkat Madrasah Aliyah
  1. DNS Peminatan MIA Kelas X              DWONLOAD 
  1. DNS Peminatan IIS Kelas X                 DWONLOAD
  1. DNS Peminatan Bahasa Kelas X          DWONLOAD
  1. DNS Peminatan Keagamaan Kelas X   DWONLOAD
  1. Aplikasi Raport Kelas X                       DWONLOAD
  1. DNS Peminatan MIA Kelas XI             DWONLOAD
  1. DNS Peminatan IIS Kelas XI                DWONLOAD
  1. DNS Peminatan Bahasa Kelas XI         DWONLOAD
  1. DNS Peminatan Keagamaan Kelas XI  DWONLOAD
  1. Aplikasi Raport Kelas XI                      DWONLOAD
  1. Contoh cetak lapor betul                       DWONLOAD
  1. Template Kertas Raport                        DWONLOAD

Kamis, 24 November 2016

Aplikasi Nilai Untuk Kelas X dan XI

Berikut ini adalah aplikasi penilaian siswa kelas X dan XI Madrasah Aliyah. Khusus untuk kelas X KD pada Daftar Nilai Siswa (DNS) sudah dibuat berdasarkan Permendikbud No,24 Tahun 2016. Berikut ini adalah link untuk mendownloadnya:


  1. Aplikasi Daftar Nilai Siswa (DNS) Kelas X (Peminatan MIA dan IIS)  DWONLOAD
  2. Aplikasi Daftar Nilai Siswa (DNS) Kelas XI (Peminatan MIA dan IIS) DWONLOAD
4. DASAR HUKUM PENILAIAN K13 
    a. Permendikbud No.53/2015     Klik disini
    b. Panduan Penilaian K13 untuk SD/MI  Klik disini
    c. Panduan Penilaian K13 untuk SMP/MTs  Klik disini
    d. Panduan Penilaian K13 untuk SMA/MA Klik disini
    e. Panduan Penilaian K13 untuk SMK/MAK Klik disini

TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT

Senin, 21 November 2016

Rancangan Penelitian Kualitatif

Setelah mempelajari bahasan ini, kalian diharapkan mampu memahami mengenai sistematika rancangan penelitian kualitatif.

RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif mengutamakan kualitas data. Oleh karena itu, teknik pengumpulan datanya banyak menggunakan wawancara yang mendalam dan berkelanjutan, observasi langsung, dan teknik-teknik lainnya. Penelitian kualitatif biasanya mencakup ruang lingkup yang terbatas serta membutuhkan waktu pelaksanaan cukup lama.

Beberapa ciri penelitian kualitatif, antara lain:
• Penelitian dilakukan secara wajar, dalam latar sosial yang alamiah.
• Peneliti sendiri merupakan alat pengumpul data yang utama.
• Sangat kaya dengan deskripsi dan uraian-uraian mendalam.
• Lazim menelaah berbagai proses yang terjadi.
• Menggunakan analisis induktif.
• Makna di balik sikap dan perilaku manusia merupakan aspek utama yang harus ditelaah.
• Biasanya ditetapkan kriteria tertentu untuk obyek penelitian atau informan.


Bagian-bagian dalam rancangan penelitian kualitatif ialah:
1) Latar Belakang
Latar belakang dalam suatu rancangan penelitian harus memuat isu, data, dan fakta yang mendasari pelaksanaan penelitian. Di sini, peneliti juga perlu menjelaskan pentingnya penelitian dengan memberikan argumen-argumen yang logis, rasional, serta didukung fakta-fakta.
2) Perumusan Masalah
Perumusan masalah sebaiknya memenuhi syarat berikut:
• Masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang jelas.
• Masalah harus mempunyai keaslian.
• Masalah tersebut mesti mempunyai arti dan nilai.
3) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian biasanya menguraikan apa yang hendak diketahui atau didapatkan dari keseluruhan rangkaian penelitian. Dirumuskan dalam bentuk pernyataan, yang disesuaikan dengan perumusan masalah.
4) Manfaat Penelitian
Terbagi atas manfaat teoretis (pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan rujukan bagi penelitian selanjutnya) dan manfaat praksis (yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas).
5) Kajian Pustaka 
Dalam kajian pustaka, peneliti menjabarkan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini untuk memberikan arah bagi penelitian dan memastikan tidak ada pengulangan (replikasi) dari penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.
6) Definisi Konsep
Dalam bagian ini, berbagai konsep yang termuat dalam judul dan digunakan dalam penelitian, dijabarkan maknanya dengan mengacu pada literatur kepustakaan. Definisi konsep diperlukan agar tidak timbul penafsiran beragam terhadap konsep-konsep tersebut.
7) Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian ini mengandung uraian tentang:
• Pendekatan dalam penelitian dan metode penelitian yang digunakan, disertai alasan mengapa pendekatan serta metode tersebut dipilih. 
• Dalam penelitian kualitatif, unit analisis dan informan penelitian ditentukan kriterianya sesuai dengan kebutuhan penelitian. 
• Instrumen pengumpulan data yang digunakan.
• Teknik analisis, yang menjelaskan proses untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan.
• Jadwal penelitian, yang disusun untuk memberikan gambaran waktu (time frame) bagi operasionalisasi penelitian.
• Keterbatasan penelitian, menguraikan mengenai hambatan dan kesulitan yang dapat mengakibatkan sejumlah kekurangan/kelemahan dalam penelitian.
8) Daftar Pustaka
Berisi keterangan lengkap mengenai literatur kepustakaan yang digunakan dalam penelitian, meliputi nama pengarang, tahun terbit, judul literatur/buku, tempat diterbitkan, dan nama penerbit.

RANGKUMAN



1) Penelitian kualitatif mengutamakan kualitas data.
2) Bagian-bagian dalam rancangan penelitian kualitatif ialah latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, definisi konsep, metode penelitian, dan daftar pustaka.

Pentingnya Rancangan Penelitian

A. PENGERTIAN RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian sering juga disebut sebagai desain penelitian (research design) atau proposal penelitian. Adapun yang dimaksud dengan rancangan penelitian ialah mencatat perencanaan dari cara berpikir dan merancang strategi untuk menemukan sesuatu.

Untuk memberikan pemahaman lebih mendalam, berikut disajikan pendapat sejumlah ilmuwan sosial mengenai pengertian rancangan penelitian :
1) Rancangan penelitian adalah suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis. Rancangan penelitian memberikan gambaran secara garis besar dari keseluruhan prosedur penelitian, yang meliputi :
• teknik pengumpulan data yang akan digunakan,
• rencana penarikan sampel,
• langkah-langkah pengolahan dan analisis data.
2) Rancangan penelitian merupakan suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara komprehensif, sedemikian rupa agar hasil penelitian nantinya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Rancangan tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti, mulai dari pembuatan hipotesis dan implikasinya secara operasional hingga pada analisis akhir.

B. PENTINGNYA RANCANGAN PENELITIAN

Adapun rancangan penelitian yang baik harus memenuhi sejumlah syarat, di antaranya dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Sistematis, artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus tersusun dalam urutan logis. 
b) Konsisten, artinya terdapat kesesuaian di antara unsur-unsur penyusun. Misalnya, antara judul dengan tujuan, antara rumusan masalah dengan tujuan, antara rumusan dengan metodologi, dan sebagainya.
c) Operasional, artinya dapat menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan, misalnya apa yang akan dicari, dijawab atau diukur, instrumen yang digunakan, bagaimana sampel ditetapkan, dan sebagainya.


Rancangan penelitian memiliki sejumlah fungsi, di antaranya :
• Memberikan kepada peneliti sebuah cetak biru (blue print) untuk mempelajari pertanyaan-pertanyaan (masalah) sosial.
• Menetapkan batas-batas kegiatan dan memungkinkan peneliti menyalurkan energinya (perhatiannya) di dalam arah yang spesifik.
• Memungkinkan peneliti mengantisipasi masalah-masalah yang muncul dalam pelaksanaan penelitian.

C. KARAKTERISTIK RANCANGAN PENELITIAN

Berdasarkan pendekatan yang digunakan, karakteristik rancangan penelitian dapat dibedakan atas :
1) Karakteristik rancangan penelitian kualitatif
• Masalah penelitian mulanya sangat umum, namun kemudian mendapat fokus yang ditujukan pada hal-hal lebih spesifik.
• Penelitian tidak bertujuan menguji atau membuktikan kebenaran suatu teori. Teori yang digunakan bahkan dapat dikembangkan berdasarkan data hasil penelitian.
• Tidak mengenal adanya populasi dan sampel. Unit yang akan diteliti ditentukan secara purposif, sesuai fokus dan tujuan penelitian. Jumlah unit pun tidak dapat ditentukan sebelumnya, karena bergantung pada kebutuhan dalam lapangan penelitian.
• Analisis data bersifat terbuka, open ended, dan induktif. Dikatakan terbuka karena dapat menerima perubahan, perbaikan, serta penyempurnaan berdasarkan data yang baru masuk. Kebutuhan data pada taraf permulaan tidak bisa ditentukan terlebih dahulu.
2) Karakteristik rancangan penelitian kuantitatif
• Dari segi tujuan, penelitian kuantitatif biasanya digunakan untuk menguji suatu teori, menyajikan fakta-fakta atau mendeskripsikan data statistik, menunjukkan hubungan antar variabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, meningkatkan pemahaman, atau mendeskripsikan banyak hal menggunakan statistik. 
• Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, dengan prosedur spesifik, literatur lengkap, dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.

RANGKUMAN



1) Yang dimaksud dengan rancangan penelitian ialah mencatat perencanaan dari cara berpikir dan merancang strategi untuk menemukan sesuatu.
2) Rancangan penelitian penting karena menetapkan batas-batas kegiatan dan memungkinkan peneliti menyalurkan energinya (perhatiannya) di dalam arah yang spesifik.

Jenis-Jenis Penelitian Sosial

Ada berbagai jenis penelitian sosial yang lazim digunakan untuk mengkaji gejala maupun masalah sosial yang sedemikian luas cakupannya. Para peneliti dapat memilih salah satu jenis penelitian yang dianggap paling tepat untuk mengkaji masalah yang diminatinya. Apa sajakah jenis-jenis penelitian sosial yang ada ? Mari simak bahasan berikut.
Jenis penelitian sosial dapat dibedakan atas sejumlah kriteria tertentu, antara lain :
1) Berdasarkan manfaat penelitian
• Penelitian murni (pure research), adalah penelitian yang bertujuan semata untuk pengembangan keilmuan dan berupaya menjelaskan pengetahuan yang sangat mendasar mengenai dunia sosial.
• Penelitian terapan (applied research), ialah penelitian yang mencoba untuk menyelesaikan masalah tertentu secara spesifik dan hasilnya nanti dapat langsung digunakan sebagai dasar merekomendasikan langkah penanganan atau solusi.
Beberapa tipe penelitian terapan, diantaranya, action research (penelitian terapan yang memperlakukan pengetahuan sebagai kekuatan dan menghapus garis pemisah antara penelitian dan tindakan sosial), social impact assessment (penelitian yang bertujuan memperkirakan dampak sosial yang akan timbul atau menganalisis dampak sosial yang terjadi karena adanya suatu proyek atau penerapan suatu kebijakan tertentu), dan evaluation research (mengukur efektivitas dari suatu kebijakan, program atau prosedur dalam melakukan sesuatu).
2) Berdasarkan tujuan penelitian
• Penelitian eksploratif, yakni penelitian yang dilakukan untuk menggali suatu gejala yang relatif masih baru. Dapat dikatakan penelitian ini didorong oleh keingintahuan terhadap suatu fenomena atau gejala yang selama ini belum pernah diketahui atau dirasakan. Tujuan dari penelitian eksploratif adalah mengembangkan gagasan dasar mengenai topik yang baru, sekaligus memberikan dasar bagi penelitian lanjutan.
• Penelitian deskriptif, dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detil mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian ini biasanya berupa tipologi ataupun pola-pola dari suatu fenomena.
Penelitian deskriptif bisa juga dikatakan merupakan kelanjutan dari penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif telah menyediakan gagasan dasar, sehingga penelitian deskriptif dituntut untuk mengungkapkannya secara lebih mendetil. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menggambarkan mekanisme sebuah proses dan menciptakan seperangkat kategori atau pola.
• Penelitian eksplanatif, dilakukan untuk menemukan penjelasan mengenai mengapa suatu gejala atau fenomena terjadi. Hasil penelitian eksplanatif lazimnya berupa gambaran tentang hubungan sebab akibat. Tujuan penelitian eksplanatif adalah menghubungkan pola-pola yang berbeda namun memiliki keterkaitan dan menghasilkan pola hubungan sebab akibat.
3) Berdasarkan dimensi waktu
Cross sectional studies, yang membatasi studi tentang masyarakat pada satu obyek dan waktu tertentu saja.
Longitudinal studies, berusaha mengungkap akibat dari suatu peristiwa yang berlangsungnya relatif lama.
Ex-post facto studies, berupaya menelaah faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab dari realitas ataupun fenomena sosial aktual.
4) Berdasarkan jenis dan kualitas data
• Penelitian dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang bersifat mengumpulkan data yang dapat diukur, seperti besarnya penghasilan, frekuensi perilaku, dan sebagainya. Penelitian kuantitatif dapat berupa deskripsi statistik atau studi korelasional (hubungan sebab akibat). Menekankan pada pemahaman terhadap adanya obyek-obyek ilmu pengetahuan dan pernyataan-pernyataan ilmu pengetahuan (scientific preposition) yang memenuhi syarat-syarat dapat diamati (observable), diulang (repeatable), diukur (measurable), diuji (testable) dan diramalkan (predictable).
• Penelitian dengan pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang mengutamakan segi kualitas data. Mengumpulkan data, informasi, keterangan secara terperinci mengenai obyek yang akan diteliti. Berfungsi bukan untuk menguji teori, melainkan menemukan teori. Oleh sebab itu, persoalan pembahasan dan analisis teori seperti yang lazim digunakan dalam penelitian kuantitatif tidaklah penting, walapun aktivitas telaah pustaka tetap diperlukan untuk penyesuaian konteks, masalah dan tema penelitian.
Apa pun jenis penelitiannya, seorang peneliti haruslah mematuhi sejumlah etika dalam penelitian, diantaranya :
a) Menghindari scientific misconduct. Seorang peneliti haruslah melakukan tahap demi tahap dari proses penelitian dengan cermat. Ia harus menghindari penipuan saat melakukan sebuah penelitian. Misalnya saja karena terbentur keterbatasan dana, seorang peneliti melewatkan tahap pembuatan daftar populasi, lalu mengambil sampel secara sembarangan, namun melaporkan bahwa ia telah melakukan proses penentuan populasi dan penarikan sampel secara benar.
Atau bisa juga seorang peneliti baru melakukan penelitian terhadap 300 sampel dari jumlah 500 sampel yang harus diteliti. Tapi, akibat diburu waktu dan terbatasnya sumber daya, ia menghentikan proses penelitian dan melaporkan bahwa penelitian telah dilakukan terhadap 500 sampel. Pada bagian ini juga termasuk research fraud, yaitu pemalsuan data hasil penelitian, dimana peneliti yang hanya meneliti 300 sampel dari 500 sampel yang direncanakan akhirnya mengisi sendiri kuesioner yang tersisa agar jumlahnya genap 500.
Peneliti juga harus menghindari plagiarism, yakni mengambil hasil penelitian orang lain yang kemudian diklaim sebagai hasil penelitian sendiri.
b) Peneliti tidak boleh membawa kerugian bagi subyek penelitian (informan maupun responden). Kerugian ini meliputi :
• Materi, dimana peneliti harus memastikan bahwa waktu yang tersita untuk kegiatan penelitian tidak mengurangi penghasilan yang seharusnya diperoleh subyek penelitian. Misalnya, seorang tukang ojek yang diteliti kehilangan banyak waktu untuk melayani permintaan wawancara dari peneliti, sehingga kesempatannya mencari nafkah banyak terbuang. Dalam hal ini, peneliti sewajarnya mengupayakan agar wawancara tidak berlangsung terlalu lama atau memberikan sejumlah kompensasi (pengganti) kerugian.
• Fisik, dimana peneliti harus menjaga keselamatan fisik subyek penelitian. Bila melakukan penelitian tentang geng anak jalanan atau kelompok kriminal, misalnya, seorang peneliti harus menyembunyikan identitas informan ataupun responden agar tak terancam keselamatannya.
• Sosial, dimana peneliti harus menjaga harkat, martabat, dan nama baik subyek penelitian.
c) Memastikan adanya kerahasiaan dan anonimitas, terutama bila topik penelitian menyangkut hal-hal sensitif. Agar subyek penelitian bersedia diteliti, peneliti dapat saja menjanjikan bahwa identitasnya akan dirahasiakan.
d) Dalam hubungan dengan pihak-pihak yang mensponsori atau membiayai kegiatan penelitiannya, seorang peneliti harus dapat tetap mempertahankan sikap obyektif dan profesional. Dengan alasan apapun, ia tidak boleh melupakan prinsip-prinsip metodologi ilmiah, apalagi merekayasa hasil penelitian demi menguntungkan sponsor atau penyandang dana.

RANGKUMAN


1) Jenis penelitian dapat dibedakan berdasarkan manfaat penelitian, tujuan penelitian, dimensi waktu, serta jenis dan kualitas data.
2) Apa pun jenis penelitiannya, seorang peneliti haruslah mematuhi sejumlah etika dalam penelitian.

Karakteristik Penelitian Sosial


Sosiologi, sebagai ilmu pengetahuan, tidaklah stagnan. Agar dapat mempertahankan relevansi kajiannya, Sosiologi harus senantiasa berkembang. Dan penelitian sosial adalah modal dasar bagi perkembangan Sosiologi. Melalui penelitian sosial, para ahli Sosiologi menemukan fakta-fakta baru yang memperluas cakrawala serta memperdalam khazanah keilmuan.
Penelitian sosial sejatinya dapat diartikan sebagai aktivitas menelaah suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang terandalkan kebenarannya (obyektif dan sahih) mengenai ‘dunia alam’ atau ‘dunia sosial’. 
Secara umum, penelitian sosial memiliki sejumlah karakteristik di antaranya :
a) Obyek penelitian sosial adalah masyarakat berikut berbagai gejala sosial (social phenomena) dan kenyataan sosial (social facts). Dalam hal ini, manusia tidak dilihat sebagai kenyataan fisik ataupun biologis, melainkan sebagai makhluk sosial (social being). Pengalaman manusia selalu bermakna sosial.
b) Ilmu pengetahuan alam mempunyai “metode ilmiah” berdasarkan hasil percobaan dan atas penemuan fakta-fakta ilmiah. Sedangkan ilmu-ilmu sosial (seperti Sosiologi), bidangnya sangat berbeda dimana dalam memahami manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat dipersamakan dengan metode mempelajari atom, kelinci percobaan, ataupun bahan kimia lainnya.
c) Penelitian sosial sebagai kegiatan ilmiah berusaha menggali dan mengembangkan pengetahuan dari sumber-sumber primer untuk menemukan prinsip-prinsip, hukum-hukum, dalil-dalil, teori, maupun generalisasi yang berlaku umum mengenai gejala sosial (social phenomena) dan kenyataan sosial (social facts) yang diteliti.
d) Karena masyarakat bersifat dinamis, maka penelitian sosial harus dilakukan terus-menerus agar senantiasa mampu memberikan penjelasan yang tepat dan terandalkan mengenai berbagai fenomena, gejala, dan masalah sosial.
e) Obyek-obyek penelitian sosial memiliki gejala yang multivariasi. Contohnya, pengamatan terhadap 10 orang pekerja yang sedang bergotong royong mungkin saja akan berbeda hasilnya dengan pengamatan terhadap 10 orang pekerja lain, walaupun berlangsung di tempat yang sama, pada waktu bersamaan, serta materi tugas kelompok pun sama pula.
f) Penelitian sosial menggunakan cara kerja dengan prosedur yang teliti, jelas, sistematik, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai proses yang memberi kemungkinan terbaik bagi tercapainya pengetahuan yang benar.
g) Penelitian sosial mendasarkan diri pada pengetahuan dan pengalaman yang selama ini telah dicapai serta diterima kebenarannya. Dengan perkataan lain, penelitian sosial bukanlah tindakan spekulatif.


Sebagai kegiatan ilmiah, penelitian sosial juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Sistematis, artinya bahasan tersusun secara teratur, berurutan menurut sistem.
Logis, artinya sesuai dengan logika, masuk akal, benar menurut penalaran.
Empiris, artinya diperoleh dari pengalaman, penemuan, pengamatan dari lapangan penelitian.
Metodis, artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui oleh penalaran.
Umum, artinya menggeneralisasi, meliputi keseluruhan dan tidak menyangkut yang khusus saja.
Akumulatif, artinya bertambah terus, makin berkembang, dinamis.


Seorang peneliti sosial yang baik seharusnya memiliki sejumlah dedikasi dan sikap ilmiah sebagai berikut :
1. Objective, factual, yakni peneliti haruslah bersikap obyektif dengan mengesampingkan keberpihakan dan subyektivitas, dengan memisahkan pendapat pribadi dari fakta yang diperoleh di lapangan. Dalam tindakannya, juga harus selalu didasarkan atas fakta dan temuan nyata.
2. Open, fair, responsible, dimana peneliti harus bersikap terbuka terhadap berbagai kritik, saran, dan perbaikan dari berbagai kalangan. Peneliti juga mesti bersikap wajar, jujur dalam pekerjaannya, serta dapat mempertanggungjawabkan semua hasil penelitiannya secara ilmiah.
3. Curious, wanting to know, yakni peneliti harus mempunyai sikap selalu ingin tahu terutama mengenai masalah-masalah yang diteliti dan senantiasa haus akan pengetahuan-pengetahuan baru. Ini juga berarti bahwa peneliti adalah pribadi-pribadi yang peka terhadap informasi dan data.
4. Inventive always, yaitu peneliti harus memiliki daya cipta, kreatif, dan senang terhadap inovasi.
Sikap-sikap tersebut selayaknya pula didukung oleh cara berpikir yang skeptis (selalu menanyakan bukti atau fakta yang mendukung suatu pernyataan), analitis (menganalisis setiap persoalan yang dihadapi), kritis (didasari logika), jujur, dan terbuka terhadap kritik maupun masukan dari pihak-pihak lain.

RANGKUMAN



1) Karakteristik pokok penelitian sosial ialah bahwa obyeknya adalah masyarakat berikut berbagai gejala sosial (social phenomena) dan kenyataan sosial (social facts).
2) Sebagai kegiatan ilmiah, penelitian sosial berciri sistematis, logis, empiris, metodis, umum, dan akumulatif.