Senin, 21 November 2016

Obyek Kajian Sosiologi menurut Para Tokoh Klasik

1. AUGUSTE COMTE (1798-1857)
Menurut Auguste Comte, Sosiologi mempelajari statika sosial (social statics) yakni kajian terhadap tatanan sosial dan dinamika sosial (social dynamics) yaitu kajian terhadap kemajuan dan perubahan sosial. Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang didasarkan metode positif atau positivism. Itulah sebabnya, Sosiologi merupakan ilmu yang sama ilmiahnya dengan ilmu pengetahuan alam yang mendahuluinya. Sosiologi, menurut Auguste Comte, adalah ‘ratu ilmu-ilmu sosial’. Dalam anggapan Comte mengenai hierarki ilmu, Sosiologi bahkan menempati kedudukan teratas, melampaui Astronomi, Fisika, Kimia, dan Biologi.
2. EMILE DURKHEIM (1858-1917)
Menurut Emile Durkheim, pokok pembahasan Sosiologi adalah fakta-fakta sosial. Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contohnya, di kantor seorang karyawan diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada atasan. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (kantor atau lingkungan kerja), yang bersifat memaksa serta mengendalikan individu (karyawan).

Dalam bukunya yang berjudul Rules of Sociological Method (1965), Durkheim mengatakan bahwa bunuh diri juga dapat disebabkan fakta sosial.
Altruistic suicide
Integrasi sosial yang terlalu kuat (contohnya militer).
Egoistic suicide
Integrasi sosial terlalu lemah (agama, keluarga, masyarakat kurang mengikat).
Anomic suicide
Banyak orang bunuh diri karena masyarakat tidak memberi pegangan lagi bagi anggotanya.

3. MAX WEBER (1864-1920)

Menurut Max Weber, Sosiologi membahas tentang tindakan sosial, yakni tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain. Tindakan sosial dapat dibedakan atas:
a) Tindakan rasional instrumental
Tindakan sosial ini dilakukan seseorang berdasarkan pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu serta kesediaan alat yang dapat dipergunakan untuk mencapainya.
b) Tindakan rasional yang berorientasi nilai
Tindakan ini bersifat rasional dan memperhitungkan manfaatnya, tetapi tujuan yang hendak dicapai tidak terlalu dipentingkan oleh pelaku.
c) Tindakan tradisional
Tindakan yang dilakukan oleh seseorang hanya karena kebiasaan, tanpa menyadari alasannya serta tidak membuat perencanaan terlebih dahulu mengenai tujuan dan cara yang akan digunakan.
d) Tindakan afektif
Tindakan ini didominasi perasaan atau emosi tanpa disertai pertimbangan-pertimbangan rasional. Tindakan dimaksud bersifat spontan dan merupakan ekspresi emosional dari individu.

4. KARL MARX (1818-1883)

Sumbangan pemikiran Karl Marx yang terpenting adalah pembagian masyarakat pra-industri atas dua kelas, yakni:
• Borjuis (majikan, pemilik modal), dan
• Proletar (buruh, pekerja, tidak memiliki modal).
Borjuis dan proletar akhirnya akan terlibat dalam revolusi kelas. Yang diramalkan oleh Marx keluar sebagai pemenang adalah proletar, sehingga tercipta masyarakat tanpa kelas (classless society).


RANGKUMAN



1) Menurut Auguste Comte, Sosiologi mempelajari statika sosial (social statics) yakni kajian terhadap tatanan sosial dan dinamika sosial (social dynamics) yaitu kajian terhadap kemajuan dan perubahan sosial.
2) Menurut Emile Durkheim, pokok pembahasan Sosiologi adalah fakta-fakta sosial.
3) Menurut Max Weber, Sosiologi membahas tindakan sosial, yakni tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain.
4) Sumbangan pemikiran Karl Marx yang terpenting adalah pembagian masyarakat pra-industri atas dua kelas.


EmoticonEmoticon