Sebagaimana tercantum pada “Strategi Nasional Penanggulangan
Kemiskinan” yang disusun oleh BAPPENAS, kemiskinan didefinisikan sebagai
kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki atau pun
perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang lebih baik serta bermartabat.
Hak-hak dasar terdiri atas hak-hak yang dipahami masyarakat miskin
sebagai hak mereka untuk dapat menikmati kehidupan yang bermartabat dan
diakui dalam perundang-undangan. Hak-hak dasar yang diakui secara umum
dalam undang-undang, antara lain, terpenuhinya kebutuhan pangan,
sandang, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih,
pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari
perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, serta hak untuk berpartisipasi
dalam kehidupan sosial politik, baik perempuan atau pun laki-laki.
Hak-hak dasar tidak berdiri sendiri tetapi saling memengaruhi satu sama
lain sehingga tidak terpenuhinya satu hak dapat memengaruhi pemenuhan
hak lainnya.
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari
sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan
yang diukur dari sisi pengeluaran. Adapun yang disebut penduduk miskin
adalah jika memiliki rata-rata pengeluaran per kapita setiap bulan di
bawah garis kemiskinan. Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari
Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM).
Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita setiap bulan di
bawah GK dikategorikan penduduk miskin.
Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan
minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilo kalori per kapita
setiap hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52
jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur, susu,
sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak, lemak, dan sebagainya).
Sementara Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan
minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket
komoditi kebutuhan dasar non-makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di
perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan. Komoditi tersebut adalah
perumahan, pendidikan, pakaian jadi, bensin, listrik, dan ongkos
angkutan.
Jika dikaji secara lebih mendalam sebenarnya terdapat bentuk-bentuk
dari kemiskinan itu sendiri. Adapun bentuk kemiskinan tersebut adalah
sebagai berikut.
• Kemiskinan Struktural
Kemiskinan yang disebabkan akibat lemahnya sistem atau struktur sosial
di dalam masyarakat. Masyarakat miskin seolah-olah dibuat tidak berdaya
akibat adanya pola kebijakan dan aturan dari pemerintah selaku penguasa
yang dianggap cenderung tidak berpihak apalagi memperhatikan kondisi
masyarakat miskin agar dapat lebih mandiri dan berdaya. Fenomena sosial
kemiskinan struktural ini dapat kita lihat dari terbatasnya akses
masyarakat miskin terhadap lapangan pekerjaan dan pendidikan secara
layak dan bermartabat.
• Kemiskinan Kultural
Kemiskinan ini berasal dari merosotnya moral dan mentalitas akibat
kebudayaan yang diyakini dan dianut oleh suatu masyarakat. Fenomena
kemiskinan kultural itu dapat kita lihat dari sifat-sifat yang
seringkali dipertahankan di kalangan masyarakat yang masih miskin yang
seharusnya bisa ditanggulangi secara bersama-sama seperti sifat malas,
tidak mau bekerja keras, selalu menggantungkan hidupnya kepada belas
kasihan orang lain, pasrah kepada nasib tanpa ada kemauan untuk berusaha
dan bekerja. Kemiskinan kultural ini masih dianggap sebagai masalah
sosial yang sangat serius dan harus ditangani agar masyarakat miskin
dapat bangkit berdaya, berusaha dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
RANGKUMAN
1) Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari
sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan
yang diukur dari sisi pengeluaran.
2) Jika dikaji secara lebih mendalam sebenarnya terdapat bentuk-bentuk dari kemiskinan itu sendiri.
EmoticonEmoticon