1. PENGERTIAN NILAI SOSIAL
Nilai sosial berhubungan erat dengan kebiasaan manusia melakukan
penilaian. Menilai berarti mempertimbangkan, yakni kegiatan manusia
menghubungkan suatu hal dengan sesuatu yang lain, untuk selanjutnya
diambil suatu kesimpulan atau keputusan. Hal ini tentu sangat
dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut suatu masyarakat. Karenanya, tak
mengherankan apabila antara masyarakat yang satu dengan masyarakat
lainnya mungkin saja terdapat perbedaan tata nilai.
Apakah sesungguhnya yang dimaksud dengan nilai sosial? Berikut akan diuraikan definisi dari sejumlah ahli:
• Arthur W. Comb
Nilai sosial adalah kepercayaan-kepercayaan yang digeneralisir,
berfungsi sebagai garis pembimbing untuk menyeleksi tujuan serta
perilaku yang akan dipilih untuk dicapai.
• Charles R. Knikker
Nilai sosial merupakan sekelompok sikap yang menggerakkan perbuatan atau keputusan untuk dengan sengaja menolak suatu tindakan.
• Dardji Darmodihardjo
Nilai sosial adalah segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia secara jasmani dan rohani.
• Hendropuspito
Nilai sosial adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena
mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.
• Herbert Larry Winecoff
Nilai sosial ialah seperangkat sikap yang menimbulkan penilaian
tertentu, sehingga mengarahkan anggota masyarakat untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu. Nilai juga menyediakan patokan atau
prinsip-prinsip dalam berperilaku.
• Jack R. Fraenkel
Nilai sosial adalah gagasan atau konsep tentang sesuatu yang dipandang penting oleh seseorang dalam hidup.
• Kimball Young
Nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
Kehidupan manusia berpola pada nilai sosial. Nilai sosial dapat
dikatakan merupakan tolok ukur, patokan, anggapan, dan keyakinan yang
dianut oleh sebagian besar anggota dalam suatu masyarakat tertentu
mengenai yang benar, pantas, luhur, serta baik untuk diamalkan.
Singkatnya, nilai menjadi orientasi bagi setiap tindakan melalui
interaksi sosial.
2. KARAKTERISTIK NILAI SOSIAL
Nilai sosial memiliki sejumlah karakteristik atau ciri-ciri pokok yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Nilai merupakan konstruksi (bentukan) masyarakat, yang tercipta
melalui interaksi di antara para anggota masyarakat. Nilai tercipta
secara secara sosial, bukan bersifat biologis ataupun bawaan sejak
individu dilahirkan.
b. Nilai sosial ditularkan. Nilai yang menyusun struktur masyarakat
diteruskan dan ditularkan di antara anggota-anggotanya, melalui
sosialisasi, interaksi sosial, maupun proses-proses sosial lainnya.
Melalui sosialisasi, lingkungan keluarga dan masyarakat menularkan nilai
sosial kepada individu-individu yang disosialisasikan. Sedangkan
melalui interaksi sosial dengan lebih banyak orang dari berbagai latar
kebudayaan, individu dapat mengetahui beragam nilai dalam konteks
masyarakat yang lebih luas, sehingga mampu memilih salah satu atau
seperangkat nilai secara bebas sesuai kebutuhan hidup bermasyarakat.
c. Proses belajar dan pencapaian nilai dimulai sejak masa kanak-kanak
dalam keluarga. Dalam proses sosialisasi, individu diperkenalkan dengan
nilai-nilai yang ada di lingkungan sosial sekitarnya. Individu juga
diberikan sejumlah imbalan atau sanksi positif jika berhasil mencapai
suatu nilai tertentu.
d. Nilai memuaskan manusia dan mengambil bagian dalam usaha pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan sosial. Karena dapat dikaitkan dengan pemenuhan
kebutuhan, maka anggota-anggota masyarakat akan lebih termotivasi untuk
mencapai nilai-nilai sosial.
e. Nilai merupakan asumsi-asumsi abstrak dimana terdapat konsensus
(kesepakatan) sosial tentang harga relatif dari suatu obyek tertentu
dalam masyarakat. Nilai membantu menunjukkan apa yang berharga kepada
anggota-anggota masyarakat dan mengarahkan penilaian mereka.
f. Nilai cenderung berkaitan satu dengan yang lain secara komunal untuk
membentuk pola-pola dan sistem nilai dalam masyarakat. Bila terdapat
ketidaksesuaian antara nilai-nilai sosial yang ada sehingga tidak
tercapai keharmonisan yang integral dari nilai-nilai dimaksud, maka akan
timbul berbagai masalah sosial.
g. Keanekaragaman kebudayaan dengan bentuk dan fungsi yang saling
berbeda akan menghasilkan sistem nilai yang berbeda pula. Dengan
perkataan lain, nilai sosial cenderung bersifat relatif. Apa yang
dipandang baik, ideal, dan berharga dalam suatu kebudayaan, mungkin saja
dipandang tidak bernilai oleh kebudayaan lain.
h. Nilai sosial membantu manusia menentukan prioritas-prioritas dalam
hidupnya. Dalam masyarakat modern, lazimnya, prioritas utama adalah
pendidikan dan pencapaian prestasi, barulah kemudian menyusul pada
prioritas berikutnya kekerabatan, pembentukan keluarga, dan yang
lainnya.
i. Masing-masing nilai sosial dapat memiliki dampak yang berbeda
terhadap individu-individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
j. Nilai sosial hampir selalu melibatkan emosi. Keberhasilan mencapai
suatu nilai yang dianggap berharga akan menghasilkan emosi positif
seperti rasa gembira, bangga, dan puas. Sebaliknya, kegagalan pasti
membawa kekecewaan, kesedihan, keputusasaan, dan emosi negatif lainnya.
k. Nilai-nilai dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian individu
dalam masyarakat. Sebagai contoh, individu yang dibesarkan dengan nilai
kerja keras dan kemandirian akan tumbuh sebagai pribadi kuat dan tahan
uji.
RANGKUMAN
1) Nilai sosial dapat dikatakan merupakan tolok ukur, patokan,
anggapan, dan keyakinan yang dianut oleh sebagian besar anggota dalam
suatu masyarakat tertentu mengenai yang benar, pantas, luhur, serta baik
untuk diamalkan.
2) Nilai merupakan konstruksi (bentukan) masyarakat, yang tercipta
melalui interaksi di antara para anggota masyarakat. Nilai tercipta
secara secara sosial, bukan bersifat biologis ataupun bawaan sejak
individu dilahirkan.
EmoticonEmoticon